Pulau Panggang ya, pulau yang satu ini sempat populer di kepulauan seribu, kepopuleran pulau ini ini karnan sebagai transit bagi penduduk kepulauan seribu yang ingin melanjutkan sekolah tingkat SMU, tapi itu dulu, dimana sekolah-sekolah masih sulit di dapatkan dan biaya yang relatife mahal bagi masyarakat kelas bawah. Pesona bahari alam Pulau Panggang di Kepulauan Seribu kian turun
popularitasnya, Padahal, destinasi ini menjadi incaran para pelancong
karena keindahannya. Untuk itu, kegiatan bersih-bersih laut harus lebih
di tingkatkan. Minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan bersih masih sedikit sekali.
"Sampah merupakan masalah utama yang masih belum ada jalan keluarnya. Kebanyakan sampah berasal dari sampah rumah tangga, hal ini dapat merusak terumbu karang," kata Ketua Kelompok Nelayan Kepulauan Seribu, Ismail kepada detikTravel, di Pulau Panggang, Jumat (11/5/2012).
Menurutnya, sampah di Pulau Panggang telah mengganggu kehidupan terumbu karang. Banyak sampah yang menutupi terumbu, dan menyebabkan kematian terumbu. Terumbu karang yang menjadi daya tarik turis untuk datang pun mulai memudar. Mirisnya, sampah tersebut berasal dari turis maupun penduduk asli pulau.
"Sampah itu asalnya dari ibu-ibu yang tinggal di sini, mereka buang sampah, lalu menutupi karang yang bisa bikin mati terumbu," jelas Ismail.
Untuk mengembalikan itu semua, sejumlah langkah persuasif pun dilakukan, seperti mengimbau warga untuk membuang sampah pada tempatnya. Tidak hanya warga, pelancong yang datang juga diimbau tidak membuang sampah.
"Pengunjung juga kita imbau untuk menjaga lingkungan, tidak buang sampah sembarangan," tambah Ismail. Untuk para turis, jangan cuma menikmati keindahannya saja. Ayo sama-sama kita jaga terumbu karang bebas sampah, agar kehidupannya tetap terjaga.
Salah satu upaya yang sudah dilakukan adalah bersih-bersih laut. Bekerja sama dengan beberapa LSM peduli lingkungan, seperti Telapak dan Terangi, warga Panggang membersihkan laut. Mereka menyelam bersama diver lain, dan menyusuri laut Pulau Panggang.
S atu - satunya yang masih menarik di Pulau panggang adalah wisata kulinernya, banyak jajanan di pulau ini khas daerahnya dengan seapood sebagai bahan baku utamanya.
"Sampah merupakan masalah utama yang masih belum ada jalan keluarnya. Kebanyakan sampah berasal dari sampah rumah tangga, hal ini dapat merusak terumbu karang," kata Ketua Kelompok Nelayan Kepulauan Seribu, Ismail kepada detikTravel, di Pulau Panggang, Jumat (11/5/2012).
Menurutnya, sampah di Pulau Panggang telah mengganggu kehidupan terumbu karang. Banyak sampah yang menutupi terumbu, dan menyebabkan kematian terumbu. Terumbu karang yang menjadi daya tarik turis untuk datang pun mulai memudar. Mirisnya, sampah tersebut berasal dari turis maupun penduduk asli pulau.
"Sampah itu asalnya dari ibu-ibu yang tinggal di sini, mereka buang sampah, lalu menutupi karang yang bisa bikin mati terumbu," jelas Ismail.
Untuk mengembalikan itu semua, sejumlah langkah persuasif pun dilakukan, seperti mengimbau warga untuk membuang sampah pada tempatnya. Tidak hanya warga, pelancong yang datang juga diimbau tidak membuang sampah.
"Pengunjung juga kita imbau untuk menjaga lingkungan, tidak buang sampah sembarangan," tambah Ismail. Untuk para turis, jangan cuma menikmati keindahannya saja. Ayo sama-sama kita jaga terumbu karang bebas sampah, agar kehidupannya tetap terjaga.
Salah satu upaya yang sudah dilakukan adalah bersih-bersih laut. Bekerja sama dengan beberapa LSM peduli lingkungan, seperti Telapak dan Terangi, warga Panggang membersihkan laut. Mereka menyelam bersama diver lain, dan menyusuri laut Pulau Panggang.
S atu - satunya yang masih menarik di Pulau panggang adalah wisata kulinernya, banyak jajanan di pulau ini khas daerahnya dengan seapood sebagai bahan baku utamanya.